Sunday, March 19, 2017

cara membuat lampu abadi (free energi)

Cara membuat lampu abadi..
Sebenarnya lampu yang saya buat ini hanya mampu bertahan menyala tanpa batre sekitar 2-3 menit saja..namun perlu kita pahami .bahwa tidaklah mudah membuat lampu seperti ini..namun setelah teman teman membaca dan melihat videonya saya yakin nanti pasti bisa..

Komponen komponen yang di perlukan tidaklah banyak hanya saja ukuran dari komponen tersebut harus tepat dan penuh perhitungan, soalnya kalo sampai salah perhitungan maka lampu tidak akan menyala lama tp hanya menyala satu atau dua detik saja..
Berikut komponen komponen yang di butuhkan:
1. Elko 220 micro farad/16v
2 Resistor 1,5 k
3. Lampu dioda kedip 2 v

Cara pemasangannya cukup gampang ..plus elko di sambung ke resistor...ujung resitor di sambung ke kaki dioda plus, dan min dioda di sambung ke min elko..
lalu tempelkan kaki kaki elko ke batre 9 volt beberapa detik saja..untuk lebih jelasnya bisa di lihat di video di bawah ini..


Menentukan Kaki Transistor dengan multimeter

Contoh gambar Simbol dan fisik Transistor Bipolar :

Banyak fungsi Multimeter, makanya disebut multi = banyak, diantaranya untuk mengukur resistansi atau tahan dari komponen elektronika. Tahan dari komponen yang diukur tidak berarti sebatas mengukur resistor namun juga untuk mengetahui resistansi reverse suatu semikonduktor didalam transistor.
Baik kita akan bahas mengenai Transistor saja, Apakah Transistor dan apa fungsinya :
adalah Transistor berfungsi sebagai :

    Sebagai perata arus.
    Sebagai sebuah penguat (amplifier) arus,
    Stabilisasi tegangan (stabilisator).
    Menahan sebagian arus.
    Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
    Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
    dan masih banyak lagi.

Transistor adalah suatu komponen elektronika terbuat dari bahan semikonduktor memiliki tiga elektroda atau triode yaitu basis (dasar), kolektor (pengumpul) dan emitor (pemancar).  contoh cara kerjanya yaitu tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya akan mengatur arus yang lebih besar yang melalui dua terminal lainnya.

Selain memiliki dua jenis polarisasi PNP dan NPN untuk jenis Transistor Bipolar ada juga jenis transistor Efek Medan atau FET. Jika pada transistor bipolar mengatur besar kecil-nya arus listrik yang melalui kaki Kolektor ke Emiter dan sebaliknya adalah dengan mengatur besar kecilnya arus yang diberikan pada kaki Basis. Sedangkan pada FET besar kecil-nya arus listrik yang mengalir pada Drain ke Source atau sebaliknya,  dikendalikan oleh besar tegangan yang diberikan pada kaki Gate.


epertinya bentuk fisik tidak berbeda antara Transistor bipolar dan Transistor FET termasuk jenis yang telah terintegrasi dalam satu media seperti ini :

Cara menentukan kaki transistor bipolar :
dari kedua transistor tersebut kini saatnya kita prakter mencari kaki Basis, Kolektor dan Emitor dari transistor jenis bipolar :

Perhatikan gambar dibawah ini, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pada multimeter kiri (uji coba tr PNP) pada gambar tersebut adalah ketika kita sudah menemukan kaki basis PNP, jarum penunjuk pada multimeter akan bergerak pada nilai ohm tertentu jika probe multimeter kita pindah-pindah dari kaki Emitor dan ke kaki Kolektor dengan probe warna merah di posisi basis. Gunakan Imaginasi dan logika  saat melakukan percobaan hasil yang sama juga akan terlihat pada pengujian kaki transistor NPN, hanya saja polaritas dr probenya dibalik.

Untuk diingat, jika hasil pengukuran pada multimeter tidak sesuai dengan penjelasan di atas berarti kita belum menemukan kaki basisnya, coba lagi dengan mengubah posisi probe ke kaki-kaki lainnya. Dan jika ketiga kaki sudah kita coba (dibolak balik diputar dan sebagainya) masih belum menunukkan kondisi seperti gambar diatas dapat dipastikan transistor tersebut dalam keadaan rusak (putus atau short).
Pertanyaannya adalah setelah pada posisi tersebut dimana kita sudah menemukan kaki basisnya, maka bagaimanakan menentukan kaki emitornya atau kolektornya ?
jawaban secara umum adalah dengan melihat kode yang ada pada fisik transistor (lihat gambar berikut) :

    Jika Basis ada pada kaki 1 maka kaki 2 adalah kolektor dan kaki 3 adalah emitor
    Jika basis ada pada kaki 2 (tengah) maka kaki 3 adalah kolektor dan kaki 1 adalah emitor
    Jika Basis ada pada kaki 3 maka kaki 2 adalah kolektor dan kaki 1 adalah emitor 


Cara tersebut berlaku secara umum untuk kebanyakan jenis transistor bipolar, namun pada jenis tertentu biasanya tidak berlaku. Anda juga dapat menggunakan metode penentuan dengan multimeter sebagai berikut :

1.Set multimeter pada posisi x 1k atau x 10k
2.contoh transistor jenis NPN
3.Lakukan pengujian seperti gambar berikut :


Perhatikan jarum penunjuk multimeter, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe merah) adalah emittor dan kaki 2 (pada posisi probe hitam) adalah kolektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.

begitu juga jika akan menguji kaki transistor jenis PNP hasilnya kebalikan dari jenis NPN

Ok terima kasih.semoga bermanfaat

Tuesday, March 7, 2017

cara membaca jangka sorong dengan mudah

Di dalam dunia teknik jangka sorong adalah alat yang sering di gunakan, terutama juga bagi anak anak Smk teknik pasti ada materi tersebut.berikut video tutorial cara membaca skala pada jangka sorong dengan mudah..
Jika kurang jelas bisa di tanyakan di kolom komentar

DOWNLOAD KUMPULAN FIRMWARE SAMSUNG TANPA PASWORD

Sebelum bicara Firmware yuh kita bicara dulu tentabg sejarah samsung. Samsung Mobile Division adalah salah satu dari lima unit ...